Menu Dropdown

Tari Barong Bali

Tari Barong
tari barong adalah salah satu tari tradisoinal bali yang dimainkan oleh satu hingga dua orang menggunakan kostum dan topeng hewan berkaki empat. kemudia seiring berkembangnya, tari barong juga di wujudkan dengan binatang berkaki dua.
tari barong dikatakan sebagai kesenian yang menjadi bagian khasanah kebudayaan pra hindu di bali selain tari sanghyang. keduanya bersifat relegius dan sakral yang awalnya di pentaskan sebagai sarana upacara keagamaan. tari ini menggabarkan pertarungan antara dharma (kebajikan) dan adharma (kebatilan). dalam peperangan tersebut kebajikan di wujudkan oleh penari barong sedangkan untuk kebatilan di perankan oleh sosok rangda yang berpenampilan menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya. istilah "barong" sendiri di yakini berasal dari kata "bahrwang" yang di maknai sebagai beruang yang dalam mitosnya memiliki kekuatan gaib tertinggi sehingga di puja sebagai pelindung.

Sejarah Tari Barong Bali
terdapat beragam pendapat yang ikut mewarnai sejarah tari barong di bali.
ada yang berpendapat bahwa kesenian ini telah lama ada di indonesia dan menjadi bagian dari kesenian masyarakat Autronesia. kesenian yang dimaksud adalah menceritakan kisah tentang Bhatara Pancering Jagad dan isterinya yakni Ratu Ayu Pingit Dalem Dasar.
sementara itu, ada juga yang mengatakan bahwa tari ini berasal cerita suci Itihasa Bali. perihal kisah tentang Barong dan Rangda ada kaitanya dengan cerita ketika Siwa mencari Dewi Uma. beberapa sumber yang lain mengatakan bahwa Baron merupakan saduran daari Barongsai dalam cerita masyarakat Tiongkok. pendapat ini banyak di bantah karena adanya perbedaan yang sangat jelas, yang mana Tari Barong memiliki nilai cerita yang baik dan sering kali diselingi dengan humor.

adapun Wikipedia menyebutkan bahwa Tari Barong Bali methamorposis dari Reog Ponorogo yang dibawa oleh Raja Airlangga saat menungsi ke Pulau Bali. kemudia dalam perkembangannya Barong Ponorogo (Reog) mengalami perubahan bentuk dan cerita yang di sesuaikan dengan kondisi masyarakat Bali. Di Bali, Barong kemudian difungsikan sebagai sarana dalam kegiatan spiritual keagamaan.

pengaruh dari Barong Ponorogo bisa dilihat saat tampil tanpa mahkota merak, sedangkan Topeng Ragna mendapat pengaruh dari Topeng Bujang Ganong. pengaruh lainya adalah kesamaan kelompok orang yang mendalami ilmu kesaktian pada orang tua, sama halnya dengan prilaku Warok Muda yang mendalami kesaktian dari Warok Tua yang hingga saat ini menjadi Tradisi.

terlepas dari beragam pendapat perihal Sejarah Tari barong di atas, kesenia ini juga diyakini pertama kali tampil dan dijadikan sebuah seni pertunjukan adalah pada kisaran Abad ke-19. saat itu raja Kelungkung yang bernama Ida I Dewi Agung Sakti meminta diadakannya sebuah pertunjukan sejenis Wayang Orang yang melibatkan 36 penari.

sebagian penari berperan sebagian pasukan dari seekor Raja Kera dan sebagian lainya menjadi pasukan Rahwana. para penari diharuskan untuk menggunakan topeng dan busana yang terbuat dari Braksok. selanjutnya, pertunjukan inipun semakin populer di masyarakat dan diberi nama Barong Kadingkling atau Barong Blasblasan. menariknya jika kesenian ini di tampilkan di suatu desa, maka diyakini pohon kelapa yang ada di desa tersebut akan menjadi sangat subur.

Fungsi Tari Barong Bali
secara mitologis tari ini di tunjukan untuk mengusir penyakit yang ditimbulkan oleh roh jahat (leak) yang mengganggu manusia. bahkan saking sakralnya Tari Barong oleh masyarakat Bali diberi gelar tinggi yang dikatakan setara dengan Dewa-Dewa Umat Hindu.

gelar yang dimaksud meliputi Ratu Lingsir, Ratu Sakti, Ratu Gede dan lain sebagainya. penamaan tersebut dikarenakan Barong secara mitologis dianggap sebagai penjelmaan atau simbol dari Dewa Brahma untuk menghalau roh jahat yang akan menyebarkan penyakit di dunia.

seiring perkembangan, sama halnya dengan beberapa tarian tradisonal lainya, tari ini juga tidak luput dari perubahan fungsi. perubahan tersebut lebih diakibatkan oleh pengaruh struktur sosial masyarakat bali. di samping itu juga ditengarahi oleh idealisme dan kepentingan beberapa kelompok masyarakat bali yakni kelompok seniman, pariwisata, adat, agama dan pemerintah.

sebagai jalan tengah maka dibuatlah Barong profan yang menyerupai pementasan Barong Sakral senagai budaya baru yang di harapkan menjadi batas sakral dan tidaknya Tari Barong dalam masyarakat Bali. perbedaan keduanya dapat dilihat dari beberapa sisi, termasuk tempat pelaksanaan, kepemimpinan, aktor, waktu, wadah, gerakan, cerita hingga ritualisme.


thumbnail Title: Tari Barong Bali
Posted by:Siwa Nata Raja
Published :2018-03-31T01:08:00-07:00
Rating: 4.9
Reviewer: 100 Reviews
Tari Barong Bali https://siwanataraja.blogspot.com/2018/03/tari-barong-bali.html.