Menari Dapat Mengurangi Resiko Demensia Alzheimer Alias Pikun, Apakah itu Benar???
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti di UCLA Medical Center dan University of Pittsburgh menunjukkan bahwa berbagai kegiatan fisik, salah satunya seperti menari dapat meningkatkan volume otak dan menurunkan risiko terkena penyakit Demensia Alzheimer sebesar 50%.
Ditambah lagi dengan adanya fakta jika penyakit Alzheimer tidak hanya menyerang orang tua saja. Sebuah survei telah membuktikan orang yang telang menginjak usia 30 tahun pun bisa terkena Alzheimer, namun tak perlu cemas, sebuah studi terbaru yang di lakukan oleh peneliti UCLA Medical Center dan University of Pittsburgh menunjukkan bahwa berbagai kegiatan fisik yang dapat memicu peningkatan volume otak serta daya ingat, bisa mengurangi resiko Demensia Alzheimer.
Menari ialah salah satu kegiatan yang dapat kita lakuakan untuk mengurangi resiko Alzheimer. selain menjadi, hobi menari juga memiliki manfaat tersendiri untuk kesehatan tak hanya untuk mengurangi Alzheimer saja, Menari juga memiliki manfaat lain bagi kesehatan tubuh, yaitu seperti di bawah ini:
1. Memperbaiki Koordinasi Tubuh
Bagaimana tangan bergerak lebih lembut, lebih cepat, mata bergerak ke kiri dan tangan, hingga kaki diangkat, semua adalah koordinasi sistem di otak dengan tubuh.
2. Menguatkan Memori Otot
Menurut neuroscientist Daniel Glaser, hal tersebut dapat terjadi karena setiap gerakan tari sudah direkam oleh otak.
Dr. Becca Rodriguez dari San Diego Ballet, The Academy of Performing Arts of San Diego, dan San Diego Symphony mengatakan, gerakan menari dapat merangsang sel-sel memori otot, yang disebut sel B.
Sel tersebut diaktifkan setiap mengulang gerakan saat menari. Penari akan otomatis mengingat koreografi dan melakukan tarian mengikuti irama
3. Meningkatkan aktivitas otak kecil
Kebiasaan menari menyebabkan pergeseran aktivitas di bagian otak besar (cerebrum) yang mengontrol gerakan dan berpikir, menjadi di otak kecil (cerebellum)--bagian otak yang mengontrol keseimbangan. Hal ini membuat tubuh akan lebih mudah melakukan gerakan.
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Cerebral Cortex, ditemukan gerakan berulang dengan berputar-putar seperti balerina dapat meningkatkan ukuran otak kecil dan mengurangi rasa pusing.
4. Menghambat penuaan otak
Otak juga mengalami penuaan. Dengan menari, konektivitas otak terus mengalami peningkatan karena sel-sel saraf di otak saling berhubungan dengan baik. Hal ini karena fungsi otak terus terintegrasi dengan gerakan, emosi, dan irama musik.
Ternyata, gerakan menari itu meningkatkan volume materi abu-abu atau bagian otak di wilayah hippocampus. Meningkatnya volume materi abu-abu itu dikaitkan dengan kondisi otak yang lebih muda dan kesehatan otak yang lebih baik secara keseluruhan.
5. Mengurangi risiko penyakit otak
Menari dapat mengurangi risiko penyakit otak dan meningkatkan kekuatan mental pada semua umur. Ikut kegiatan menari dipercaya dapat mengurangi risiko demensia, seperti Alzheimer atau dikenal penyakit pikun.
Penelitian tahun 2013 yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine menunjukkan, menari dengan gaya bebas dapat mempertajam pikiran karena membuat otak akan terus berpikir tetang apa gerakan selanjutnya. Peneliti percaya, menari dapat menyehatkan otak dan baik dilakukan hingga usia lanjut. Ayo, menari!
Title: Menari Vs. Demensia Alzheimer
Posted by:
Published :2018-07-18T03:00:00-07:00
Menari Vs. Demensia Alzheimer https://siwanataraja.blogspot.com/2018/07/menari-vs-demensia-alzheimer.html.
Posted by:
Published :2018-07-18T03:00:00-07:00
Menari Vs. Demensia Alzheimer https://siwanataraja.blogspot.com/2018/07/menari-vs-demensia-alzheimer.html.