Menurut Kalian Kenapa sih, tari tradisional itu menarik???, Apakah kalian sendiri sebagai anak-anak bangsa, generasi muda, dan calon penerus bangsa tak mengetahui hal itu??... Kalau begitu simak beberapa hal yang menarik dari tari tradisional Nusantara berikut ini.
1. Tarian tradisional Indonesia itu otentik, asli dari kebudayaan kita.
Tarian tradisional Indonesia itu asli, percaya atau tidak namun Tarian Tradisional indonesia itu asli karya anak bangsa, bahkan ada yang sudah di wariskan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi. tidak menjiplak atau meniru bangsa lain. Tarian Indonesia juga sangat halus dan memiliki nilai estetika yang tinggi.
Salah satunya ialah Tari Pendet atau Tari Selamat Datang yang merupakan salah satu tarian yang paling tua di antara tarian-tarian sejenisnya di pulau dewata, Bali.
bahkan seorang guru besar Institut Seni Indonesia (ISI), yaitu Dr.Prof. I Wayan Dibia. mengutarakan bahwa para ahli seni pertunjukan bali sepakat untuk menyebutkan tahun 1950 sebagai tahun kelahiran tari pendet.
Tari Pendet ialah tarian selamat datang yang sering du gunakan dalam upacara-upacara penyambutan tamu-tamu penting yang datang ke Bali, maupun di tampilkan ke manca negara. Tari Pendet biasanya di tarikan oleh sekelompok remaja putri, mereka (para penari) biasanya membawa mangkuk perak (Bokor) yang berisikan bunga warna-warni. di akhir pertunjukan biasanya para penari menaburkan bunga-bunga yang mereka bawa ke arah penontong sebagai ucapan terimakasih.
2. Hampir tiap tarian memiliki makna sejarah.
Setiap tari tradisional di Indonesia mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi. Biasanya tari-tari ini mengadaptasi dari lingkungan dan cerita tempat tumbuhnya tari tersebut.
Salah satu tari tunggal yang sangat menarik yaitu Tari Panji Semirang Keistimewaan tarian ini yaitu, karena tarian ini menggambarkan tentang pengembaraan seorang laki-laki namun di tarikan oleh penari wanita. Tentu saja, ada sejarahnya mengapa tarian ini harus di tarikan oleh seorang wanita meskipun menceritakan kisah pengembaraan seorang laki-laki. Tari Panji Semirang merupakan sebuah tarian yang diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tarian ini menceritakan tentang seorang putri raja bernama Galuh Candrakirana yang pergi mengembara dengan menyamar menjadi laki-laki bernama Raden Panji. Pengembaraan ini dilakukan setelah putri tersebut kehilangan suaminya. Namun, dalam Babad Bali tarian ini menggambarkan putri bernama Galuh Candrakirana yang melakukan pengembaraan untuk mencari kekasihnya yang bernama Raden Panji Inu Kertapati, dengan menyamar sebagai laki-laki. Tarian ini ditarikan oleh perempuan dengan penampilan seperti laki-laki, dan tentu saja tidak memiliki gerakan perempuan sama sekali dalam tarian ini.
Kisah sejarah tarian ini yaitu diceritakan bahwa Galuh Candrakirana, seorang putri dari Kerajaan Kediri yang dijodohkan dengan Pangeran Inu Kertapati dari Kerajaan Jenggala. Namun, saat Pangeran datang untuk meminang putri, Galuh Liku yang juga jatuh hati mengatakan bawa Galuh Candrakirana telah menghilang. Namun, pangeran berhasil lolos dari rencana Galuh Liku yang ingin menikahinya, sementara itu Galuh Candrakirana pergi mengembara untuk mencari Raden Panji Inu Kertapati.
3. Mewakili karakter daerah masing-masing.
Karena diadaptasi dari lingkungan tempat lahir dan tumbuhnya tari tersebut, maka setiap tarian tradisional di Indonesia mempunyai karakter yang mewakili daerahnya.
Tari topeng Cirebon adalah salah satu tarian di wilayah Kesultanan Cirebon. Tari Topeng Cirebon, kesenian ini merupakan kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Subang, Indramayu, Jatibarang, Majalengka, Losari, dan Brebes. Disebut tari topeng, karena penarinya menggunakan topeng di saat menari. Pada pementasan tari Topeng Cirebon, penarinya disebut sebagai dalang, dikarenakan mereka memainkan karakter topeng-topeng tersebut. Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan. Terkadang tari topeng dimainkan oleh satu penari tarian solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang.
Pada dasarnya masing-masing topeng yang mewakili masing-masing karakter menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu, dengan topeng warna biru, mewakili karakter yang lincah namun anggun. Minakjingga (disebut juga kelana), dengan topeng warna merah mewakili karakter yang berangasan, tempramental dan tidak sabaran.
4. Dalam sekejap kamu tahu tarian Indonesia itu menarik, baik dari gerakan maupun kostumnya.
Bagaimana tidak menarik? Semua tari tradisional di Indonesia mempunyai beragam gerakan dan kostum yang sangat indah. Jika orang Barat menyukai tarian kita karena variasinya yang unik, kenapa kamu nggak?
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50 kg hanya dengan menggunakan giginya
5. Ada beraneka ragam fungsi tarian tersebut dalam masyarakat.
Jika kita pernah membaca ensiklopedia tentang pengetahuan sosial di Indonesia, kita akan melihat betapa beragamnya tari-tarian dan kostum serta bahasa daerah yang ada. Semua tarian tradisional dari Sabang sampai Merauke tidak ada yang sama 100 persen. Kita tidak akan pernah bosan melihat dan belajar tari-tari tersebut.
Sebagai Contohnya Ialah Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni taritradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan. Tari Piring merupakan sebuah simbol masyarakat Minangkabau. Di dalam tari piring gerak dasarnya terdiri daripada langkah-langkah Silat Minangkabau atau Silek
Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis. Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.
6. Estetika dan filosofinya tidak bisa dijiplak oleh sembarang orang.
Jangan khawatir kalau ada bangsa lain yang meniru atau mengklaim kebudayan dan tarian di Indonesia. Hal itu sangatlah tidak mungkin karena kesenian tersebut memiliki roh yang sudah menyatu dengan tempat lahirnya. Jikalau dijiplak, pasti akan ada terasa yang kurang ataupun berbeda.
Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna.
Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari reog. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Sumatera Utara dan di beberapa daerah di luar Indonesia seperti di Malaysia, Suriname, Hong Kong, Jepang dan Amerika.
7. Ada simbol bermakna di setiap gerakannya.
Setiap gerakan di dalam tari mempunyai simbol. Seperti gerakan-gerakan tari klasik Yogyakarta mempunyai beberapa gerakan seperti sedang berdandan, berperang, menyisir rambut dan masih banyak lagi. Kalau dipelajari lebih dalam, tarian itu akan jadi lebih menarik untuk dinikmati.
Salah satu contohnya ialah Tari Bondan, Tari Bondan adalah tarian tradisional yang menggambarkan tentang kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Tarian merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Yang menjadi ciri khas dari Tari Bondan ini adalah property yang di gunakan, yaitu payung kertas, kendil dan boneka bayi yang di gendong penari. Tari Bondan memiliki pesan moral tentang wanita tidak hanya harus berparas cantik tapi juga harus bisa mengasuh, memberikan kasih sayang dan melindungi anaknya.
Tari Bondan memiliki 3 jenis tarian yaitu Tari Bondan Cindogo, Tari Bondan Mardisiwi dan Tari Bondan Pegunungan/ Tari Bondan Tani. Setiap jenis Tari Bondan memiliki ciri khas tersendiri, diantaranya adalah cerita dalam tarian, property yang di gunakan, dan kostum yang di gunakan. Namun tetap tidak meninggalkan ciri aslinya yaitu tarian yang menggambarkan tentang kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Khusus untuk Tari Bondan Cindogo mengisahkan kasih sayang ibu pada anaknya, namun anak yang disayanginya tersebut telah meninggal. Bisa di katakan Tari Bondan cindogo lebih bernuansa sedih.
8. Terdapat filosofi yang tinggi
Selain mempunyai nilai estetika yang tinggi dan makna yang dalam, tari-tari tradisional memiliki filosofi yang tinggi. Cerita dari tari tersebut mengandung nilai-nilai kehidupan.
Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan Bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.
Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.
9. Dan gak ketinggalan, ada nuansa mistisnya juga.
pernahkan kamu mendengar tari mistis asal Kerinci, Jambi?, ada tari Niti Mahligai yang penarinya dipercaya kerasukan roh halus sehingga mampu melakukan gerakan tari di atas becahan kaca dan api.
Niti Mahligai, ditata oleh Epa Bramanti Putra yang diadaptasi dari sebuah upacara tradisional masyarakat Kerinci, Niti Naik Mahligai. Niti Naik Mahligai adalah sebuah upacara yang dulu dilakukan untuk memilih pemimpin di kerajaan yang terdapat di Bukit Kaco, batas antara Kerinci dan Bungo.
Menurut penuturan Epa Bramanti Putra sebagai keturunan langsung Ratu Kerajaan Bukit Kaco, seseorang akan diangkat sebagai apabila sang calon telah melewati beberapa tahap seleksi yang terdiri ;
-meniti pecahan kaca
-meniti berbagai macam duri tumbuhan
-meniti bara api
-meniti bambu runcing
-meniti/masuk ke dalam api besar
-meniti tanggu berayun
-duduk di daun nyiru/awing-awang
Prosesi inilah yang diadaptasi menjadi sebuah seni pertunjukan. Tidak heran apabila pertunjukan tari Niti Mahligai sarat dengan nuansa magis. Alat musik yang digunakan adalah Gendang Dap diiringi dengan lantunan ‘Nyahu’ (vocal) sang pawang, sedangkan penari bergerak mengikuti irama musik dengan gerakan tari Aseik.